Bank Indonesia (BI) kembali menerbitkan indeks harga properti residensial periode triwulan pertama 2017. Survei BI sebagaimana dirilis dalam situs resminya, Jumat (2/6), menunjukkan adanya kenaikan harga tipis.
Pada triwulan pertama 2017 harga properti residensial naik dari 0,37 persen menjadi 1,23 persen dan secara tahunan peningkatannya sebesar 2,62 persen untuk hampir seluruh tipe rumah. Faktor utama pendorong penyebab kenaikan ini adalah meningkatnya harga bahan bangunan dan upah tenaga kerja.
Kenaikan terjadi terutama untuk rumah kecil sebesar 1,84 persen. Mengenai wilayah, Surabaya mencatat kenaikan harga tertinggi sebesar 3,04 persen. Penjualan pada triwulan pertama 2017 tumbuh 4,16 persen. Angka ini turun dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya 5,06 persen.
Penurunan ini juga sejalan dengan realisasi penyaluran KPR dan KPA. BI juga menyebutkan mayoritas kosumen (74,31 persen) menggunakan KPR/KPA untuk membeli rumah maupun apartemen. Sementara itu pengembang masih menggunakan dana internal perusahaan (54,14 persen) sebagai sumber utama pembiayaan pembangunan proyek properti residensialnya.
sumber: housing-estate
0 comments:
Post a Comment