.

.

.
  • Latest News

    Monday 5 March 2018

    Pengembang Bidik Kaum Menengah Mapan


    Kendati pasar melesu sekian tahun terakhir, pemasaran rumah berharga miliaran tetap berjalan. Permintaannya lebih adem karena sekarang penggeraknya rumah menengah dan menengah bawah untuk end user (yang hendak menghuninya sendiri), bukan investor.  Ruby Herman, Management The Upper House Residence, perumahan menengah atas di Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Banten), menyebutkan, potensi pasar di semua segmen selalu ada. “Pembeli rumah Rp1-3 miliaran umumnya orang yang naik status dari menengah ke kelas di atasnya. Selain itu orang-orang senior menengah atas yang ingin pindah karena rumah sebelumnya sudah terlampau besar,” katanya.

    Di proyek kota baru dan beberapa perumahan favorit, rumah di bawah Rp2 miliar tidak dapat lagi disebut rumah menengah atas. Ukuran bangunannya rata-rata di bawah 100 m2, di atas itu harganya lebih dari Rp2 miliar. Harganya tinggi untuk kebanyakan orang, karena harga tanah di perumahan sudah mahal. Contohnya, di Serpong, Tangerang Selatan, sudah mencapai Rp15–20 juta/m2. Bangunannya juga mahal. Rumah dua lantai oleh developer rata-rata dihargai Rp6-8 juta/m2.

    Saat ini rumah miliaran yang banyak dipasarkan pengembang tipe 69-90 dilengkapi tiga kamar tanpa atau dengan kamar pembantu (3+1). Hampir semua perumahan menengah atas di megapolitan Jabodetabek memasarkan. Di Jakarta contohnya Jakarta Garden City (370 ha) dan Asya (70 ha) di Cakung, Jakarta Timur. Menurut developer, harga Rp1 miliaran itu batas psikologis yang diinginkan pasar. Melebihi angka itu respon pasar kurang. Kecuali perumahan yang punya daya tarik kuat, misalnya ada mal favorit, rumah seharga Rp2 miliaran tetap diminati.

    The Golden Stone Serpong (24 ha) salah satu contoh perumahan yang banyak melansir tipe sedang. Di klaster pertama, dari 300 rumah yang dipasarkan sebagian besar tipe 82/77 seharga Rp1,2 miliar. Tipe mendekati Rp2 miliar hanya lebih sedikit. Bahkan, CitraGrand CBD Cibubur (100 ha) di Jl Alternatif Cibubur (Jl Transyogi), Bekasi, memasarkan tipe 62/75 dan 64/111 seharga Rp1,03 miliar dan Rp1,3 miliar. Paramount Land (700 ha) di kawasan eks Gading Serpong, Tangerang (Banten), pionir pembangunan rumah kecil dua lantai, ikut melansir tipe 67/60 Rp1 miliar.

    Biasa saja

    Menurut Hyronimus Yohanes, GM Marketing & Sales Jakarta Garden City (JGC), kamar pembantu menjadi kebutuhan pasangan yang sama-sama bekerja. Karena rumahnya kecil, ukuran kamarnya juga makin mungil untuk mengakomodir kamar pembantu itu. Bisa saja kamar dibuat lebih lega, tapi harus ada yang dikalahkan. Ini yang dilakukan JGC terhadap tipe 63/90 yang dibandrol Rp1,6 miliar di klaster Shinano. PT Mitra Sindo Sukses (Modernland Realty), pengembangnya bisa menghadirkan kamar 3+1 di rumah itu dengan cara menyatukan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur dalam rancangan yang kompak dan efisien dengan perabotan fungsional dan secukupnya. “Kuncinya pada penataan dan pemilihan perabot. Kalau  rancangannya bagus, rumah tetap nyaman dan berkelas,” kata Hardyanthony Wiratama, Managing Director Alien Design Consultant yang merancang interior rumah contohnya. Tapi, belakangan tipe itu diubah menjadi tipe 69/90 supaya lebih lega.

    Rony, sapaan Hyronimus, mengakui, harga masih menjadi pertimbangan utama konsumen. Pertimbangan berikutnya kebutuhan dan rancangan ruang. Untuk itu JGC melansir rumah berkamar 3+1 dalam beberapa tipe di klaster Shinano tahap dua dan tiga. Rumahnya 130 unit berupa tipe 63/90, 75/105, 92/120 seharga Rp1,5-2,2 miliar, selain tipe 121/150-220 dengan kamar 4+1 seharga Rp2,9 miliar. Respon pasar cukup bagus, sejak dipasarkan akhir tahun lalu tiga tipe pertama hampir habis. Karena itu Februari 2018 dibuka lagi sub-klaster berikutnya yang disebut Matsu@Shinano sebanyak 213 unit. Tipenya sama kecuali tipe terkecil yang diubah menjadi 69/90.

    Raymond Hadipranoto, Marketing Manager Kota Baru Parahyangan (KBP/1.250 ha), Padalarang Barat, Bandung Barat, menyatakan, kini rumah Rp1 miliaran sudah tidak masuk ketegori menengah atas. Di KBP yang disebut rumah mewah yang harganya Rp5 miliar ke atas. Lokasinya di bulevar utama, bangunannya besar, dan unitnya  terbatas. Di perumahan menengah tidak jauh berbeda, tongkrongan rumah Rp1 miliaran biasa saja. Informasi lengkap pilihan rumah tiga kamar tanpa dan dengan kamar pembantu (3+1) seharga Rp1-3 miliar di Jabodetabek dan Bandung dapat disimak di Liputan Utama majalah HousingEstate edisi Maret 2018.

    sumber: housingestate
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pengembang Bidik Kaum Menengah Mapan Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top