Melemahnya industri properti berdampak pada tertekannya pertumbuhan harga. Tidak seperti empat tahun lalu yang harganya meloncat-loncat tidak terkendali, sekarang harga property cenderung flat. Bila terjadi kenaikan angka pertumbuhannya tipis khususnya untuk apartemen.
Menurut survai Colliers International Indonesia (CII), di Jakarta harga apartemennya masuk kategori tumbuh tipis. Ini terjadi di semua wilayah baik di kawasan CBD, non prime area, maupun di wilayah Jakarta Selatan yang selama ini menjadi lokasi favorit konsumen. “Harga rata-rata apartemen di Jakarta saat ini Rp32,4 juta/m2, naik 1 persen per kuartal dan 4,5 persen per tahun,” ujar Ferry Salanto, Senior Acociate Director CII, saat paparan pasar properti kuartal kedua 2017 di Jakarta, Selasa (11/7).
Di kawasan CBD harganya rata-rata naik 0,9 persen per kuartal atau 3,8 persen per tahun. Pada kuartal II tahun 2016 harganya Rp48,2 juta/m2 kemudian naik menjadi Rp49,6 juta/m2 pada kuartal I tahun 2017, dan Rp50 juta/m2 pada kuartal berikutnya. Di Jakarta Selatan kuartal I 2016 harganya Rp36,4 juta/m2, kuartal I 2017 Rp37,2 juta/m2, dan kuartal II 2017 Rp37,7 juta/m2.
Sementara itu di wilayah non prime area (Bodetabek) pada kuartal II 2016 harganya Rp23,3 juta/m2 kemudian naik menjadi Rp24,2 juta/m2 pada kuartal I 2017, dan Rp24,3 juta/m2 kuartal II. Rata-rata harga apartemen di seluruh kawasan pada kuartal II 2016 sebesar Rp31 juta/m2, lalu naik Rp32 juta/m2 (kuartal I 2017), dan Rp32,4 juta pada kuartal berikutnya.
Ferry juga menyebutkan ada pergeseran cara bayar pembelian apartemen. Pada kuartal empat 2013 cara bayar tunai bertahap (installment) mendominasi dengan porsi 63 persen, tunai keras (hard cash) 21 persen, dan KPA (mortgage) 16 persen. Tahun 2017 installment porsinya 50 persen, hard cash 18 persen, sementara mortgage 32 persen.
“Kemungkinan ini didorong suku bunga yang semakin rendah dan kemudahan proses kredit dari perbankan. Suku bunga fixed semakin rendah dan panjang mencapai 5 tahun dari BCA sebesar 9 persen, CIMB 8,75 persen, BTN 10,25 persen, Maybank 8,9 persen, dan BNI 8,75 persen,” imbuhnya.
sumber: housing-estate
0 comments:
Post a Comment