Harga rumah yang tidak pernah masuk kategori murah seperti sembako bikin semua orang harus benar-benar matang dalam membuat keputusan. Rumah nyaman dengan segala kelengkapan fasilitas di sekitarnya, juga dekat dengan pusat aktivitas keseharian.
Teorinya, siapa sih yang tidak mau punya rumah ideal seperti yang diimpikan banyak orang itu? Sayangnya, seringkali terjadi kesenjangan antara teori dan kenyataan. Lantas, apa harus menggugurkan kebutuhan memiliki hunian sendiri demi mimpi semata?
Jika itu terjadi, sepertinya ungkapan dari Agatha Christie layak jadi acuan. “When the fact doesn’t meet the theory, then let go the theory”. Definisi sederhananya sih KOMPROMI. Banyak hal dalam hidup, secara sadar atau tidak, sudah dikompromikan. Contoh sederhana, ketika melamar pekerjaan, semua orang akan dihadapkan pada kompromi gaji, bukan?
Nah, apa aja sih yang harus dikompromikan saat membeli hunian, terutama untuk yang pertama kali? Mengutip ahli keuangan Realestate.com.au, beberapa hal ini seharusnya jadi pertimbangan.
Harga
Nah, angka-angka rupiah dalam menilai sebuah hunian ini sebenarnya yang paling berat, kecuali kamu baru dapat undian dalam jumlah sangat menggiurkan ya! Kamu jelas harus berkompromi dengan jumlah uang yang dimiliki.
Cukupkah tabungan yang ada? Haruskan menggunakan KPR? Mampukah membayar jika memaksakan rumah ideal yang harga jauh dari “kantong”? Benarkah kamu membutuhkan rumah semahal itu sebagai rumah pertamamu?
Lokasi
Semua orang pasti maunya tinggal di tengah kota. Dekat dengan lokasi kerja dan tempat nongkrong bareng teman, Meski semua orang mau, tapi apa mereka pasti mampu? Realistis saja, harga hunian di tengah kota jelas lebih mahal dari area yang agak di pinggir.
Kenapa tidak kompromikan hal ini? Bisa beli rumah yang lebih besar di pinggiran kota dengan harga lebih murah. Ya meski butuh sedikit effort saat harus kerja, tak mengapa, bukan? Akan butuh effort lebih besar untuk membeli rumah yang harganya masih jauh dari jangkauan. Percaya deh!
Ukuran
Ya idealnya memang rumah besar dan nyaman. Di tengah kota, yakin mampu? Bagi mereka di generasi X atau baby boomer yang kebanyakan sudah memiliki pekerjaan mapan, ini sih masih mungkin. Nah, bagi milenial? Pernghasilan bulanannya aja kebanyakan masih di kisaran Rp7 juta. Yakin mampu?
Ya kalaupun ada rumah dengan harga terjangkau di pusat Jakarta, pasti ukurannya tidaklah besar. Nah, kalau hunian agak mini, tapi di tengah kota, dan masih terjangkau uang kamu, kenapa enggak?
Kondisi Hunian
Nah, ini juga harus dipertimbangkan. Ada hunian masih di tengah Jakarta, besar, murah, tapi butuh renovasi total, ya sama aja bukan? Total uang yang harus dikeluarkan hingga hunian itu nyaman ditinggali pasti akan bikin kantong “soak”. Jangan maksin keles! Kompromi, bukan malah mundur beli hunian, lho!
sumber: rumah123
0 comments:
Post a Comment