.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 4 April 2023

    Hunian dan Komersial Dongkrak 10 Emiten Properti

     



    Bisnis properti hunian dan komersial seperti hotel dan mal ikut menjaga daya tahan 10 emiten properti di tengah hantaman pandemi Covid-19 tahun 2022.


    Bahkan, ke-10 emiten properti itu mampu mendongkrak pendapatan sekitar 30,18% di tengah pandemi Covid-19, yakni dari Rp 32,90 triliun pada 2021 menjadi Rp 42,83 triliun tahun 2022.


    Para emiten properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk atau Jababeka (KIJA). Lalu, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Adhi Commuter Property Tbk (ADCP).


    Kemudian, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Jaya Real Property Tbk (JRPT), PT PP Properti Tbk (PPRO), dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). 


    Corporate Secretary Agung Podomoro Land (APLN) Justini Omas mengatakan, sejumlah faktor yang mendorong penjualan perseroan, di antaranya adalah pendapatan berulang dari segmen jasa perhotelan dan pusat perbelanjaan yang sebesar Rp1,46 triliun. “Angka itu naik 28,07% dibandingkan sebelumnya sebesar Rp1,14 triliun pada 2021,” ujar dia dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.


    Terkait bisnis mal, Omas mengatakan, itu juga berpengaruh kepada kiner APL 2022. Terlebih, oleh adanya kerja sama strategis antara APL dengan Hankyu Hanshin Properties Corp (HHP) dalam pengelolaan Central Park Mall (CP Mall) melalui CPM Assets Indonesia (CPM).


    Pihaknya mengungkapkan HHP melalui CPM Assets Japan LLC telah mengakuisisi CPM dan kini memegang 71,42% saham CPM, sementara APL masih menguasai 28,58% saham CPM.Tahun lalu, jelas dia, pendapatan usaha APL melejit 103,29% dari Rp 4,26 menjadi Rp 8,66 triliun.


    Peningkatan pendapatan dari bisnis mal juga diperlihatkan oleh Summarecon. Pada 2022, emiten berkode saham SMRA itu mencatat pendapatan mal dan ritel dari pihak ketiga sebesar Rp 1,35 triliun, padahal setahun sebelumnya masih sekitar Rp 809,20 miliar.


    Selain properti komersial, geliat bisnis real estat atau hunian tahun 2022 diakui oleh PT Lippo Karawaci Tbk. Emiten berkode saham LPKR ini mencatat lonjakan pendapatan real estat sebesar 46% quarter on quarter (QoQ) menjadi Rp 1,4 triliun pada kuartal IV-2022 terdorong serah terima 495 unit Cendana Parc, salah satu proyek rumah tapak yang dikembangkan di Lippo Village, Tangerang.


    “Kami bangga dengan kinerja keuangan dan pencapaian bisnis kami di tahun 2022, yang mencerminkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan peningkatan operasional yang signifikan yang dilakukan oleh unit-unit bisnis kami,” kata Group Chief Executive Officer (CEO) Lippo Karawaci John Riady dalam keterangan tertulis, Senin (3/4/2023).


    Hal senada diakui oleh BSD. Direktur BSD Hermawan Wijaya pernah mengatakan, penjualan mereka disumbang dari proyek di Kawasan BSD City, Tangerang, Banten. BSD City merupakan proyek pengembangan kawasan yang utamanya merupakan produk hunian.


    “Tahun 2022, penjualan dari kawasan BSD City penyumbang terbesar 74%. Land bank di kawasan BSD City memang luas sekali dibandingkan  dengan Grand Wisata dan Kota Wisata maupun proyek kami di Balikpapan,” ujar dia.


    Tantangan 2023


    Memasuki tahun 2023, tantangan yang dihadapi bisnis properti tidak sedikit. Baik dari sisi internal maupun eksternal. Sekalipun demikian, optimisme bermunculan di kalangan pengembang.


    Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPP REI) memerkirakan pasar properti tahun 2023 tumbuh 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini melihat dari data ekonomi pemerintah dan juga kondisi ekonomi makro yang terus membaik.


    Sekjen DPP Real Estat Indonesia (REI), Hari Ganie, pernah mengatakan, dari pertemuan dengan 10 pengembang besar di Indonesia, pasar properti tahun ini akan lebih baik. Banyak developer yang sudah menyiapkan produk properti terbarunya.


    “Jadi saya pikir untuk properti komersial dengan membaca statement ekonomi yang terus membaik, mereka (developer) optimistis properti akan tumbuh,” kata Ganie.


    Ganie mencontohkan di kawasan Serpong, Banten banyak developer yang meluncurkan hunian terbaru, seperti Citra Garden Serpong. Ketika meluncurkan produk, pemesanan sudah melebihi dari target unit yang diluncurkan ataupun yang dipasarkan. Artinya bahwa properti sudah membaik.


    “Tentu properti yang ditawarkan adalah produk yang dipercaya oleh pasar dan paling mampu menyasar target yang akan dituju,” ujar dia.


    Saat ini, kata Ganie, justru membuat kompetisi diantara developer untuk menghadirkan produk properti yang terbaik dan terpercaya di pasar dan mampu menggaet para konsumen untuk membeli. Sehingga banyak developer yang mulai melakukan studi dan intelijen pasar.


    “Selain inovasi produk properti, mereka juga lakukan analisis pasar dengan sangat ketat. Intelijen mereka canggih dan termasuk juga penerapan digital marketing sales yang kuat membuat tim inhouse yang kuat mereka yang sukses,” papar dia.


    Sementara itu, John Riady mengatakan, pihaknya menyadari latar belakang ekonomi makro yang menantang. “Kami perlu menyesuaikan strategi untuk memitigasi dampak keuangan dari ketidakpastian ekonomi yang lebih besar dan kenaikan suku bunga, di antara faktor-faktor lainnya,” kata dia.


    sumber: investor

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Hunian dan Komersial Dongkrak 10 Emiten Properti Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top