“Memang kalau melihat kondisi pasar saat ini membuktikan bahwa pasar properti di Surabaya tetap menarik bagi investor,” ujar Taufik dikutip dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Minggu (8/7/2018).
Tidak hanya Jakarta, Pemerintah Kota Surabaya juga sedang menggencarkan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol antar kota, menuntaskan pembangunan frontage road, dan perencanaan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT).
Pembangunan sarana Surabaya, kata Taufik, menjadi jalur perdagangan dan daerah transit atau tempat pertemuan pemilik modal untuk menanamkan modalnya di Surabaya sehingga semakin terbuka peluang investor masuk ke pasar properti.
Hal tersebut terbukti dengan adanya bulk selling yang dilakukan PT PP Properti Tbk dengan Petroleum Dubai dan PT Arvada Investama belum lama ini.
Kedua perusahaan tersebut memborong tiga menara apartemen garapan PT PP Properti Tbk di Surabaya, yaitu Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon, dan Grand Sungkono Lagoon.
"Pembelian 3 Tower ini adalah sebagai bukti kepercayaan pasar terhadap produk PPRO, dan dengan adanya pembelian senilai Rp2,1 triliun ini PPRO optimis mencapai kinerja tahun 2018” tutur Taufik.
Kemudian, Taufik menambahkan Kota Surabaya berhasil menciptakan suasanya yang kondusif sehingga investor tetap tertarik untuk berinvestasi di Surabaya.
“PPRO berterima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan kelancaran proses perijinan sehingga Apartemen tersebut saat ini sudah bisa dimulai pembangunannya,” katanya.
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment