Sinarmas Land terus melanjutkan pembangunan kawasan mixed use development Southgate Tanjung Barat. Proyek yang akan dibangun di lahan seluas 5,4 hektare (ha) tersebut akan meliputi tiga tower apartemen, gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan.
Southgate akan dibangun secara bertahap. Dimulai dengan pembangunan Aeon Mall dan apartemen. Lalu di tahap terakhir akan dibangun perkantoran. Stevanus Hartono, Division Head Commersial Sinarmas Land mengatakan, total investasi yang akan digelontorkan untuk membangun proyek kawasan terpadu tersebut mencapai Rp 3 triliun.
Tahun lalu, Sinarmas telah memulai pemasaran apartemen tower pertama dan pembangunan Aeon Mall. Saat pembangunan Aeon Mall telah mencapai tahap proses tutup atap atau topping off dan ditargetkan beroperasi pada tahun 2020. Adapun penjualan apartemen tower I yang diberi nama Elegance Tower sebanyak 300 unit telah terjual 60%.
Dengan progres tersebut, Sinarmas Land telah memulai pemasaran tower kedua bertajuk Prime Tower 189 unit. " Sementara untuk office akan masuk dalam pengembangan tahap terakhir. Rencananya itu akan kami bangun dan pasarkan dua tahun mendatang dengan mengusung konsep green. Nanti akan menyasar pangsa millenial," kata Stevanus di Jakarta, Minggu (30/9).
Apartemen tower kedua tersebut diluncurkan pada 30 September 2018. Berbeda dengan tower sebelumnya, apartemen Prime Tower akan dikembangkan bekerjasama dengan perusahaan asal Jepang yakni Keikyu dan Itochu.
Prime Tower ditawarkan beragam tipe unit. Tipe E dengan luas 68 meter persegi (m2) untuk satu kamar tidur. Unit C, F, dan G dengan luas area 92, 95, dan 96 meter persegi dengan dua unit kamar tidur. Unit B dan D dengan luas 122 m2 dengan dua kamar tidur dan maid dan private elevator. Sementara unit A dengan luas 161 meter persegi berisi 3 kamar tidur dengan maid dan private elevator. Apartemen ini saat ini dipasarkan dengan harga Rp 2 miliaran.
Adapun apartemen tower pertama saat diluncurkan dijual dengan harga Rp 31 juta per m2. Saat ini, tower tersebut sudah terjual 60% di mana pembelinya merupakan kombinasi dari investor dan end user. Sekarang harganya sudah naik menjadi Rp 34,6 juta per m2.
sumber: kontan
0 comments:
Post a Comment