.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 8 January 2019

    Persaingan Bisnis Properti 2019 Kian Ketat, Bagaimana Cara Menghadapinya?


    Geliat properti yang cerah dan prospektif di tahun 2018 diprediksikan berlanjut hingga 2019. Meskipun muncul spekulasi bisnis properti melemah lantaran Pemilu, hal itu tidak menurunkan pasar properti.

    Menurut Executive Director Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, siklus pasar properti relatif lancar. Bahkan, dia memprediksikan iklim investasi makin prospektif di kuartal II tahun 2019.

    Pemilu Memengaruhi Siklus Bisnis Properti Tahun 2019, Benarkah?

    Seperti dikutip Orento, Jakarta, Minggu (6/1/2019), tahun 2018, harga properti di Jakarta sempat menurun hingga 0,39%. Hal itu terjadi bertepatan dengan momen Pilkada DKI. Peristiwa serupa juga dialami oleh wilayah Banten; ada penurunan sekitar 1% di kuartal I tahun 2018. Meski begitu, para ahli masih menganggapnya sebagai suatu kewajaran dalam siklus lima tahunan.

    Lantas, bagaimana dengan momen Pemilu? Sebagian besar ahli ekonomi memprediksi, bahwa tren properti tetap stabil di tahun 2019. Siklus pasarnya pun akan mencapai titik tertinggi. Di sisi lain, mereka juga meyakini adanya pengaruh psikologis Pemilu terhadap iklim investasi.

    Sensitivitas tersebut terjadi di level properti menengah ke atas. Indikasinya sudah mulai terlihat di akhir tahun 2018 ini. Para investor cenderung lama dalam mengambil keputusan investasi. Sebagian lebih memilih wait and see hingga Pemilu usai.

    Associate Director Konsultan Properti Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan, produk properti berupa gedung perkantoran dan sewa apartemen di Jakarta juga dipengaruhi iklim politik. Dia menambahkan, investor asing sebenarnya sudah melirik pasar properti nasional, tetapi menunggu hasil Pemilu.

    Persaingan Bisnis Properti Makin Ketat

    Jika investor memilih menunggu Pemilu usai, pemburu properti dalam negeri tetap melaju di tengah arus politik yang memanas. Justru, persaingan bisnisnya makin ketat karena harga properti dan pendapatan masyarakat menemukan titik seimbang.

    Karena itu, pebisnis properti mesti berbenah dan bersiap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di sektor properti tahun 2019. Pun harus berhati-hati saat menyikapi sentimen Pemilu 2019. Isunya, akan ada batasan harga di level Rp1 miliar untuk hunian mewah.

    Namun, Anda tak perlu khawatir, daya beli masyarakat cenderung meningkat di tahun 2019 mendatang. Terutama dari kalangan Milenial, mereka mulai melirik segmen properti, baik untuk konsumsi, maupun bisnis.

    Jadi, apa yang harus Anda lakukan untuk menghadapi pasar properti tahun 2019?

    Kunci menghadapi persaingan di sektor properti adalah meningkatkan kinerja penjualan. Semisal, membuka promo produk untuk membangun loyalitas konsumen terhadap perusahaan Anda.

    Selain itu, kreasi dan inovasi juga dibutuhkan demi melejitkan brand properti, salah satunya dengan melakukan diversifikasi produk. Kesimpulannya, segmen usaha properti akan terus bergerak meskipun kondisi dalam negeri sedang bergejolak.

    sumber:  okezone
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Persaingan Bisnis Properti 2019 Kian Ketat, Bagaimana Cara Menghadapinya? Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top