Satu dua pengembang properti saat ini mulai mengembangkan hunian tapak berkonsep aparthouse yang ukurannya kecil bak apartemen.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan bahwa umumnya, hunian yang dekat dengan tempat aktivitas sehari-hari, tempat kerja, pusat perbelanjaan, layanan kesehatan dan transportasi saat ini hanya bisa didapatkan di apartemen. Namun, sekarang ada pilihan lain.
Ike menjelaskan bahwa aparthouse adalah konsep hunian tapak rasa apartemen yang lengkap dengan berbagai fasilitas serta berlokasi di tengah kota sehingga bisa menjadi solusi dan pilihan bagi orang-orang yang ingin tinggal di tengah kota, tetapi tidak di apartemen.
Bedanya dengan apartemen, pemilik aparthouse bisa memiliki sertifikat hak milik sehingga pembeli mempunyai hak penuh atas propertinya dan bisa diwariskan, digadaikan, atau diperjualbelikan tanpa batas waktu.
Lalu, dari segi ukuran, aparthouse umumnya berukuran mini, berkisar 12 meter persegi—40 meter persegi, sama seperti apartemen, tapi juga sama dengan rumah kompak atau compact house. Lalu, apa bedanya, ya?
Ike menuturkan bahwa rumah kompak umumnya ditujukan untuk dihuni keluarga kecil dengan fungsi menjadi rumah yang lengkap. Hanya saja, desainnya dibuat tidak terlalu kaku, seperti punya gudang khusus atau dapur kering dan basah.
Sementara itu, ukuran aparthouse umumnya lebih kecil dan memiliki ruang yang terbatas. Namun, aparthouse unggul dari segi lokasi.
“Jadi, compact house kalau yang saya lihat seperti rumah-rumah murah, buat MBR [masyarakat berpenghasilan rendah], letaknya tidak terlalu di tengah kota. Kemudian, dari segi fasilitas juga tidak selengkap aparthouse karena basic-nya adalah rumah,” jelasnya.
Adapun, lanjut Ike, aparthouse umumnya dikembangkan oleh pengembang dengan kelengkapan pusat belanja dan pusat komersial menjadi sebuah kompleks atau township. Kemudahan akses ke tengah kota dan transportasi juga menjadi kelebihan tersendiri bagi yang memilih tinggal di aparthouse.
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment