Mayoritas umur produktif di Indonesia adalah kaum milenial. Banyaknya jumlah kaum milenial yang sudah mencapai tahapan untuk membeli rumah, membuat pengembang memutar otak untuk menggarap hunian yang ramah milenial.
Ketua DPD AREBI DKI Jakarta Clement Francis mengemukakan ada beberapa tipe hunian yang menarik perhatian kaum milenial.
Menurut Clement, generasi milenial lebih menyukai hunian yang memiliki kedekatan dengan transportasi publik yang ada ketimbang dengan pintu akses masuk dan keluar tol.
Selain itu, menurutnya, kaum milenial memiliki preferensi hunian yang dekat dengan pusat gaya hidup yang sedang tren, seperti mal, kedai kopi dan restoran yang sedang terkenal.
“Milenial ini saya lihat lebih mementingkan gaya hidup, sehingga harus dekat dengan huniannya sebagai pendukung fasilitas,” ujar Clement di Jakarta, Selasa (10/4/2018).
Clement juga menambahkan generasi milenial lebih memilih hunian dengan sistem pembayaran cicilan yang memiliki jangka waktu yang panjang.
“Milenial ini suka jalan-jalan juga, jadi dia mau bagi porsi pendapatannya untuk jalan-jalan dan menyicil tempat tinggal juga,” tambah Clement.
Jika membandingkan apartemen dan rumah tapak, Clement mengatakan milenial lebih memilih hunian apartemen karena ketersediaan fasilitas dan layanan yang ada ditambah dengan tipe kaum milenial yang tidak mau rumit. “Sebesar 60% lah milenial yang membeli apartemen,” katanya.
Sementara itu, Hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index menunjukkan bahwa milenial muda berusia 20-29 tahun, yang berniat membeli rumah pertama sebanyak 69% dan hanya 12% yang berniat untuk investasi. Sementara milenial tua (30-39 tahun), 48% mencari rumah pertamanya dan 21% berniat untuk investasi.
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment