Pasar properti yang lesu menjelang tahun politik ternyata tak mengurungkan minat investor untuk tetap berinvestasi di sektor properti.
General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Handoyo Lim mengatakan bahwa investasi properti masih menarik. Menurutnya, penurunan minat investasi menurun karena konsisi perekonomian duna yang terguncang.
“Investasi properti masih sangat menarik, karena harga properti ngga pernah turun, lihat dari 2017-2019 saja harganya terus naik. Ada yang naik tinggi di beberapa daerah, Jakarta Selatan misalnya. Kalau di Timur ini sih harganya tidak naik signifikan,” katanya dalam konferensi pers Outlook 2019 Jababeka di Cikarang, Selasa (22/1/2019).
Menurut Handoyo, secara yield, investasi di sektor properti lebih menarik daripada aset lain yang harganya tidak menentu seperti aset emas atau uang yang sangat dipengaruhi oleh faktor global.
“Yield di properti lebih baik, apalagi untuk rental bisa lebih dari 12% per tahun. Itu pun belum termasuk capital gain yang bisa naik 10% tiap tahun,” tambahnya.
Presiden Direktur Jababeka Residence Suteja Sidarta Darmono menambahkan bahwa ke depan perlu ada strategi khusus agar properti di Indonesia lebih menarik, selain untuk investor lokal, juga untuk investor asing.
“Pengembang harus melakukan kampanye terus menerus. Dengan melakukan branding, penembang seperti kami [Jababeka] memposisikan diri memang untuk kelas menengah atas dan atas. Terus konsisten, kami juga akan meluncurkan produk-produk yang memang untuk kelas atas, melakukan joint venture yang menyasar ke kelas menengah atas dan atas,” ungkap Suteja.
Pengembang juga perlu melakukan perbaikan dan bersedia mempercantik proyek-proyeknya supaya cocok untuk dihuni oleh kelas menegah atas dan atas dan makin menarik untuk dijadikan aset investasi oleh investor lokal maupun ekspatriat.
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment