Tanah di tengah Kota Jakarta yang makin sedikit dan makin mahal membuat pengembang properti terus berupaya memutar otak agar tetap bisa melakukan pengembangan. Terlebih, tengah kota Jakarta selalu menjadi lokasi incaran para calon pembeli rumah.
Salah satu upaya yang dihadirkan adalah dengan mengembangkan properti residensial berkonsep baru yaitu Aparthouse (Apartemen House). Aparthouse merupakan rumah tapak berkonsep apartemen, dengan ukuran kecil tetapi dengan hak milik atas tanah.
Salah satu aparthouse yang tengah dikembangkan ada di Kalibata, besutan PT Jaya Persada Indonesia, di lokasi yang cukup primer dekat dengan sentral kota Jakarta, antara CBD Sudirman, Gatot Subroto, dan TB Simatupang.
Marketing Manager PT Jaya Persada Indonesia Budi Gunawan mengatakan bahwa dengan konsep dan lokasi yang diusung, hunian tersebut cocok dengan kebutuhan milenial saat ini.
“Kebutuhan milenial itu kan ingin punya rumah tapak yang tidak perlu terlalu besar, tapi dekat dengan kantornya, tempat hiburan, pusat belanja. Nah, konsep ini bisa memenuhi,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (12/6).
Rumah-rumah yang tengah dikembangkan juga hanya akan memiliki luas tanah 4x3,5 meter dengan luas bangunan 45 meter persegi. Namun, rumah sudah dilengkapi dengan dua kamar tidur serta dua kamar mandi. Adapun, rumah berkonsep apartemen itu dibanderol dengan harga mulai dari Rp975 juta.
“Dengan kondisi permukiman yang padat, rumah seperti ini bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi milenial. Dari segi harga menurut saya juga sangat terjangkau untuk bisa mendapat hunian di lokasi primer seperti ini,” lanjut Budi.
Selain itu, Budi menambahkan, tak seperti pemilikan apartemen, rumah berkonsep apartemen itu bisa dimiliki dengan sertifikat hak milik (SHM) yang artinya pembeli memiliki kemampuan untuk dapat mewariskan, menjadi sertifikat yang paling kuat dan penuh, dapat diperjual belikan, dapat diagunkan dan tak berbatas waktu.
Untuk menakarnya apakah ke depan akan menjadi tren, Manager Research & Consultancy Coldwell Banker Angra Angreni, menyebut bahwa potensi ke depan cukup besar. Namun kembali tergantung pada landbank masing-masing pengembang di tengah kota.
“Untuk menjadi tren sebenarnya belum terukur karena itu merupakan konsep baru. Tapi melihat kebutuhan rumah dan lokasi yang primer, potensinya bisa dikatakan cukup besar. Dengan luasan dan harga seperti itu juga sebenarnya masih cukup terjangkau untuk milenial,” katanya.
Untuk semakin menarik minat milenial, Angra menambahkan, agar pengembang juga menawarkan kemudahan-kemudahan pembayaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR), misalnya dengan cicilan uang myka (down payment/DP).
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment