Di film “The Founder”, tokoh yang diperankan Michael Keaton sedang kesulitan menangani bisnis franchise makanan cepat saji. Bisnisnya memang ramai, namun entah kenapa keuntungannya selalu tipis.
Ia pun disarankan untuk ikut memiliki investasi tanah atau lahan yang akan digunakan untuk cabang baru. Dengan cara ini, ia akan mendapat keuntungan dari franchise, tetapi juga dari pengelolaan properti.
Inilah momentum yang membuat Ray Kroc (tokoh yang diperankan Michael) sukses mengelola McDonalds dan meraup laba besar serta memiliki ratusan cabang di seluruh penjuru Amerika Serikat.
Meski film tersebut tak membicarakan soal investasi properti berupa real estate atau tanah, Anda tentu bisa menarik kesimpulan. Jika jeli melihat peluang dan pintar memanfaatkannya, investasi properti bisa mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda ketimbang jenis investasi lainnya.
Ada beberapa jenis investasi properti, seperti investasi rumah, apartemen, investasi ruko dan rukan, hingga investasi tanah.
Nah, investasi tanah (umumnya hanya tanah kosong tanpa bangunan) biasanya merupakan investasi termudah dan termurah jika Anda tertarik menanam uang di bidang ini.
Meski bisa menghasilkan keuntungan besar, tetap ada risiko yang mesti Anda tanggung. Untuk itu, ketahui dulu kelebihan dan kekurangan investasi tanah berikut ini.
Plus: Investasi tanah, tak butuh banyak maintenance
Sama seperti investasi properti pada umumnya yang akan terus naik tiap tahun, investasi tanah pun akan mengalami hal serupa. Tanah tidak mungkin bertambah luas, tetapi kebutuhan masyarakat akan terus meningkat.
Faktor inilah yang membuat harga tanah akan terus naik, apalagi jika berada di lokasi “emas” atau terpengaruh dengan perencanaan pembangunan infrastruktur pemerintah di masa depan.
Jika Anda memilih lokasi yang tepat, capital gain atau keuntungan modal untuk investasi tanah bisa berlipat hingga 200% dalam beberapa tahun saja. Inilah salah satu kunci menjadi lebih makmur berkat investasi properti.
Plus: Nilai investasi tanah terus naik
Sama seperti investasi properti pada umumnya yang akan terus naik tiap tahun, investasi tanah pun akan mengalami hal serupa. Tanah tidak mungkin bertambah luas, tetapi kebutuhan masyarakat akan terus meningkat.
Faktor inilah yang membuat harga tanah akan terus naik, apalagi jika berada di lokasi “emas” atau terpengaruh dengan perencanaan pembangunan infrastruktur pemerintah di masa depan.
Jika Anda memilih lokasi yang tepat, capital gain atau keuntungan modal untuk investasi tanah bisa berlipat hingga 200% dalam beberapa tahun saja. Inilah salah satu kunci menjadi lebih makmur berkat investasi properti.
Plus: Investasi tanah, tak butuh banyak maintenance
Sama seperti investasi properti pada umumnya yang akan terus naik tiap tahun, investasi tanah pun akan mengalami hal serupa. Tanah tidak mungkin bertambah luas, tetapi kebutuhan masyarakat akan terus meningkat.
Faktor inilah yang membuat harga tanah akan terus naik, apalagi jika berada di lokasi “emas” atau terpengaruh dengan perencanaan pembangunan infrastruktur pemerintah di masa depan.
Jika Anda memilih lokasi yang tepat, capital gain atau keuntungan modal untuk investasi tanah bisa berlipat hingga 200% dalam beberapa tahun saja. Inilah salah satu kunci menjadi lebih makmur berkat investasi properti.
Plus: Investasi tanah, tak butuh banyak maintenance
Hal ini mungkin banyak dialami oleh Anda yang menjadi pemilik rumah kontrakan atau apartemen sewaan. Atap rusak, pipa air bocor, hingga rangka rumah dimakan rayap. Wah, ada saja biaya perbaikan tiap tahunnya!
Pengeluaran seperti ini tidak akan Anda temui jika memilih investasi tanah kosong. Biaya yang mungkin Anda keluarkan hanyalah biaya perawatan rumput, pagar, dan penjagaan keamanan lingkungan.
Plus: Investasi tanah minim kompetisi
Pernah punya rumah atau apartemen sebagai investasi? Tentu Anda pernah mengalami kerasnya persaingan ketika Anda ingin menjualnya kembali atau menyewakannya. Banyak saingan dengan harga kompetitif dan fasilitas yang menggiurkan.
Percaya atau tidak, pesaing Anda di bidang investasi tanah kosong akan cenderung sedikit jika dibandingkan dengan investasi properti lainnya. Justru Anda yang mungkin akan dicari-cari pembeli.
Plus: Investasi tanah untuk dijual lagi secara utuh atau per kapling
Jika memiliki tanah dengan area yang luas, Anda bisa mempertimbangkan untuk menjualnya secara utuh atau menjualnya sebagai kompleks per kapling. Ya, Anda bisa menaikkan daya jual tanah Anda dengan merancangnya sebagai kompleks perumahan model cluster.
Jika ini adalah rencana Anda sedari awal, pastikan saja Anda memilih tanah dengan lokasi yang strategis, akses terjangkau, serta didukung dengan infrastruktur yang baik.
Plus: Investasi tanah bisa digunakan untuk berbagai jenis usaha
Namanya juga investasi, tentu Anda akan menunggu waktu yang tepat untuk melepas tanah pada harga terbaiknya. Selagi menunggu target keuntungan modal tercapai, Anda bisa memanfaatkan tanah untuk berbagai jenis usaha.
Misalnya, Anda bisa menggunakannya sebagai penyewaan lahan parkir, lokasi rumah makan tenda (yang tak perlu bangunan utuh), hingga tempat untuk menyelenggarakan pernikahan outdoor.
Minus: Daya jual investasi tanah tergantung lokasi
Ada beberapa kesalahan dalam investasi properti, salah satunya adalah kurang jeli “membaca” lokasi. Faktor ini yang memiliki peran penting dalam permainan investasi tanah. Sama seperti ketika Anda berinvestasi properti lain, lokasi adalah hal krusial yang menentukan daya jual dan capital gain tanah Anda.
Sebagai contoh, tanah yang berada di lokasi rawan banjir cenderung dibanderol dengan harga murah. Karena itulah, Anda memang harus ekstra berhati-hati dalam membeli tanah. Lebih baik makan waktu untuk mencari tahu sedetail-detailnya, daripada makan hati di kemudian hari.
Minus: Investasi tanah tak bisa dijadikan sumber pemasukan tetap
Memutuskan untuk berinvestasi pada tanah butuh modal besar. Lalu, bagaimana kalau Anda mendadak butuh uang?
Berbeda dengan investasi bidang finansial, seperti emas, saham, atau deposito, investasi bidang properti cukup sulit untuk langsung dicairkan dengan segera. Karena itu, pastikan Anda tidak menjadikan investasi tanah sebagai sumber pemasukan utama sejak awal.
Minus: Ada kemungkinan cicilan KPT ditolak
Anda yang tak punya dana untuk membeli tanah, bisa memanfaatkan fasilitas cicilan dari bank dengan nama Kredit Pembelian Tanah (KPT). Namun, tak serta merta pengajuan kredit Anda akan disetujui pihak bank.
Sama seperti pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bank akan melakukan analisis mengenai kemampuan finansial Anda, nilai tanah, hingga status legalitas tanah.
Jika kondisi finansial kurang mendukung, ada baiknya Anda menunda berinvestasi daripada kesulitan mengangsur di tengah proses. Karena itu, sebelum membeli tanah, Anda wajib mengetahui prosedur beli tanah terlebih dahulu.
Minus: Risiko “penyerobotan” tanah kosong
Ini juga menjadi salah satu risiko memiliki tanah kosong di lokasi yang jauh dari jangkauan Anda. Kalau tidak dijaga atau dikunjungi dari waktu ke waktu, bukan tak mungkin tanah Anda bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mendirikan bangunan tidak tetap atau dijadikan lahan parkir setempat tanpa izin.
Belum lagi kalau Anda tidak mendirikan pagar atau batas tanah yang permanen. Bisa saja ada orang berniat kurang baik dan mengurangi luas tanah dengan memainkan patok tanah.
Minus: Persoalan legalitas terkait dokumen awal
Saat membeli, Anda harus mengetahui status legalitas hukum atas tanah tersebut. Apakah tanah tersebut sudah memiliki status kepemilikan yang kuat? Hindari membeli tanah dengan yang masih berupa tanah girik.
Pastikan tanah Anda memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) untuk status yang jelas dan kemudahan pengurusan proses jual-beli.
Punya tanah dengan kelengkapan Akta Jual Beli (AJB)? Anda bisa melihat keaslian dokumen tersebut di Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) setempat. Jangan lupa untuk segera mengurus SHM begitu Anda membelinya.
Memiliki sebidang tanah sebagai bentuk investasi memang menjanjikan kemudahan dalam hal perawatan dan juga keuntungan modal yang bisa didapat dengan berlipat.
sumber: rumahcom
0 comments:
Post a Comment