.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 11 April 2023

    KADIN: Banyak Peluang Dapat Digali Dari Industri Properti Indonesia

     


    Kebangkitan sektor properti membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat dalam berbagai sektor. Hal ini dijelaskan secara rinci dalam acara diskusi Kontribusi Industri Properti terhadap Perekonomian Indonesia pada 10 April 2023.


    “Industri properti merupakan salah satu leading sektor yang menggerakan perekonomian Indonesia. Realisasi investasi industri properti juga menduduki peringkat ke 4 terbesar yaitu menyumbang sebesar Rp. 109,4 triliun. Namun, terdapat backlog perumahan di Indonesia yang sebesar 12,71 juta di tahun 2021,” ucap Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia.


    Dia menegaskan pentingnya untuk dilakukan kolaborasi dan inovasi antar pemangku kepentingan, sehingga dapat melalui tantangan yang saat ini sedang dihadapi Indonesia dengan optimal.


    Sejalan dengan Airlangga, Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin Indonesia menyatakan, sektor properti adalah komponen strategis pertumbuhan perekonomian Indonesia.


    “Kontribusi sektor properti terhadap PDB Indonesia sebesar 14-16 persen setiap tahunnya, yang diikuti dengan spillover effect kepada 183 sektor lainnya dari sisi output, income, serta dampak lainnya terhadap pembangunan. Sektor properti juga memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja, yaitu mempekerjakan sekitar 13,8 juta orang atau sekitar 10,2 persen dari total tenaga kerja Indonesia,” ucap Arsjad.


    Kadin Indonesia melihat banyak sekali peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pengembang sektor properti di Indonesia.


    “Dengan meningkatnya jumlah penduduk, permintaan akan perumahan terjangkau semakin meningkat, khususnya di daerah perkotaan. Disini pengembang properti dapat memanfaatkan peluang pasar yang ada. Lalu, pengembang properti juga dapat memanfaatkan tren kota pintar dan hijau untuk turut menyajikan hunian yang modern, layak huni, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ucap Arsjad.


    Tak hanya rumah hunian, Arsjad juga mengatakan jika pengembang properti memiliki peluang yang besar untuk mengembangankan hotel dan resort berkualitas tinggi di daerah destinasi pariwisata prioritas Indonesia. Hal ini sekaligus mendukung pertumbuhan industri pariwisata Indonesia.


    Di tempat terpisah, Budiarsa Sastrawinata, Kepala BPKPT Kadin Indonesia menyampaikan bahwa definisi industri properti memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu kawasan permukiman,  komersial dan superblok (termasuk apartemen, kondominium, pusat perbelanjaan dan perkantoran), kawasan pengembangan berorientasi transit atau transit oriented development/TOD (termasuk kota bandara/airport city dan kota pelabuhan/harbour city), kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan kawasan pariwisata (termasuk resort, hotel, ecotourism).


    “Ini semua saling beririsan dan terima kasih kepada LPEM FEB UI yang telah berupaya untuk memilah irisan-irisan tersebut sehingga bisa membentuk utuh kontribusi dari industri properti,” ujar Budiarsa.


    Menurut Budiarsa, industri properti sejak lama berperan besar dalam menggerakkan perekonomian daerah antara lain melalui penyediaan sarana dan prasarana umum, jaringan utilitas dan sanitasi di kawasan perumahan dan permukiman di berbagai daerah. Lebih dari 40 persen dari area pengembangan wajib diserahkan ke pemerintah daerah sebagai Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) yaitu jalan, saluran drainase, ruang terbuka publik, taman, sekolah, fasilitas kesehatan, jaringan pipa air bersih, jaringan telekomunikasi, listrik, pemadam kebakaran, lahan untuk sarana ibadah, lahan gardu listrik, lahan pemakaman, jembatan, dan lainnya.


    Sektor properti serta efek penggandanya selama periode 2018-2022 menghasilkan pendapatan pajak pusat sekitar Rp185 triliun per tahun atau setara 9,26 persen dari total penerimaan pajak pemerintah pusat. Untuk pemerintah daerah, sektor properti serta efek penggandanya berkontribusi menciptakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah daerah sekitar Rp. 92 triliun per tahun atau setara dengan 31,86 persen dari total penerimaan PAD pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.



    “Melihat cukup tingginya angka ini, kami berharap baik pemerintah pusat maupun daerah dapat memberdayakan industri properti menjadi salah satu industri unggulan dengan ekosistem jaringan rantai pasok yang semakin kondusif, yaitu dengan cara mengurai aturan yang tumpang tindih antara pusat dan daerah, serta memberi insentif yang efektif untuk menjadikan industri properti semakin berdaya,” tegas Budiarsa.


    Kebijakan Yang Tepat Bikin Perekonomian Indonesia Mampu Pulih Lebih Cepat


    Di tengah kehadiran pandemi COVID-19, sektor ini mampu mempertahankan total kontribusi langsungnya terhadap PDB nasional tetap di atas 12 persen.


    “Sektor properti merupakan salah satu tulang punggung perekonomian dalam menghadapi tekanan risiko krisis. Ketika didukung oleh insentif kebijakan yang tepat, aktivitas bisnis di sektor ini tercatat mampu pulih lebih cepat setelah berkontraksi akibat dampak pandemi,” tegas Uka Wikarya, Kepala Kelompok Kajian Ilmu Regional dan Kebijakan Energi LPEM FEB UI.


    sumber: seputarcibubur

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: KADIN: Banyak Peluang Dapat Digali Dari Industri Properti Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top