Pengembang properti menyatakan preferensi konsumen dalam mencari hunian seiring waktu telah berubah akibat adanya pandemi Covid-19. Konsumen saat ini mencari hunian yang minim risiko.
CEO of AKR Land Development Thomas Go mengatakan bahwa konsumen saat ini mencari properti yang bebas risiko dalam artian produk tersebut telah ada atau sudah jadi dan siap huni.
"Saat ini pilihannya banyak. Kita harus jujur, saat ini lebih banyak orang yang mau jual properti daripada yang membeli. Pembeli ini memiliki posisi daya tawar yang sangat kuat," katanya dalam webinar, Kamis (17/6/2020).
Dia menyatakan bahwa produk yang risikonya cukup tinggi di saat pandemi ini adalah apartemen atau kondominium. Belum lagi, soal ketepatan serah terima atau pembangunannya apakah telah selesai sesuai dengan yang dijanjikan.
"Maka konsumen saat ini lebih prefer produk atau proyek-proyek yang sudah jadi. Mereka, misalnya, cari apartemen yang sudah jadi, kalau rumah mungkin oke gak masalah karena banyak yang sudah jadi dan siap huni," katanya.
Selain itu, Thomas juga mengatakan bahwa konsumen mencari dari sisi keterjangkauan harga. Konsumen segmen pemilik rumah pertama (end user) dengan kelas menengah atas biasanya mencari properti dengan angsuran Rp10 juta sampai Rp20 juta per meter persegi baik untuk rumah tapak atau apartemen.
Sementara itu, jika untuk investasi properti tersebut bisa disewakan dengan capital rate 7 persen. Hal ini biasanya konsumen mencari apartemen di pusat kota dan berlokasi strategis dekat pintu tol.
Kemudian, pengembang juga harus menyesuaikan dengan kondisi saat ini yaitu tren bekerja dari rumah sehingga developer harus mengakomodir kebutuhan ruangan tersebut yang cukup privasi.
Namun, Thomas mengatakan bahwa hal yang penting untuk saat ini adalah properti tersebut telah memenuhi unsur protokol kesehatan seperti adanya teknologi canggih dalam pengoperasian seperti temperatur suhu tubuh otomatis dan lift tanpa sentuhan.
"Hal-hal seperti itu penting. Kami sudah menyesuaikan dengan produk yang dimiliki," katanya.
sumber: bisnis
0 comments:
Post a Comment