Seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi, harga properti di Indonesia tercatat mengalami kenaikan hingga 4,9 persen bila dibandingkan dengan tahun 2021.
Hal tersebut tertuang dalam Indonesia Property Market Report Quartal 4 2022 dan Property Market Outlook 2023 yang mengulas pertumbuhan indeks harga dan suplai sepanjang 2022 dan prediksi pasar properti di tahun 2023.
Country Manager Rumah.com Marine Novita, menjelaskan bahwa pasar properti nasional menunjukkan tren yang terus membaik pada tahun 2022.
Ini dibuktikan dengan kenaikan harga properti meningkat lebih pesat dibanding tahun sebelumnya, demikian pula dengan permintaan pasar.
"Sejumlah kebijakan Pemerintah, mulai dari pelonggaran protokol kesehatan jelang Hari Raya Idul Fitri 2022 serta suku bunga Bank Indonesia yang terus ditahan pada 3,5 persen dalam satu setengah tahun terakhir menjadi salah satu faktor penting yang menjaga optimisme pasar properti di tanah air," kata Marine dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Dari hasil Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI), tercatat kenaikan harga secara tahunan terjadi pada pada kuartal ketiga 2022. Sementara indeks harga properti naik sebesar 4,9 persen secara tahunan.
Kenaikan ini menunjukkan percepatan jika dibandingkan dengan kuartal ketiga 2021. Saat itu, indeks harga naik hanya sebesar 3,24 persen dibandingkan kuartal ketiga 2020. Kenaikan indeks harga tersebut juga diikuti kenaikan permintaan sebesar 16,4 persen secara tahunan.
Meskipun demikian, penyedia suplai tampaknya masih menahan peluncuran suplai baru dimana secara tahunan, suplai kuartal ketiga 2022 hanya naik tipis sebesar 3,7 persen.
Menurut Marine, indikasi positif pasar properti juga terlihat dari tren permintaan pasar. Percepatan kenaikan harga properti tidak menyurutkan permintaan pasar.
“Permintaan properti pada kuartal ketiga 2022 menunjukkan kenaikan yang cukup pesat, sebesar 9,2 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya,” tambah Marine.
Data RIPMI merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, di mana lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti.
sumber: kompas
0 comments:
Post a Comment