PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berhasil menggaet investasi raksasa untuk kawasan pariwisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Perusahaan mengantongi nilai investasi segar Rp 17,7 triliun.
Terbaru, ITDC melakukan penandatanganan Master Land Utilization and Development Agreement (LUDA) dengan Vinci Construction Grands Projects (VCGP) untuk pengembangan entertainment & sport district di The Mandalika.
Abdulbar M. Mansoer, Presiden Direktur ITDC menyatakan, nilai kerja sama yang telah disepakati mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun (kurs Rp 14.500).
“Kerja sama ini akan berlangsung selama 15 tahun,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/8). Adapun luas lahan yang akan digarap Vinci Construction seluas 131 hektare, dengan pembagian 111 ha untuk sirkuit jalan raya serta fasilitas pendukung, dan 20 ha untuk hotel syariah.
Dalam kerja sama tersebut ITDC juga memiliki saham. “Kami memiliki saham di sana, tetapi sifatnya case by case. Jadi misalnya VCGP garap Convention Centre, kami ada opsi untuk investasi,” ujarnya.
Dengan masuknya perusahaan dari Prancis tersebut, saat ini investor yang terlibat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berjumlah delapan investor. Adapun kedelapan investor tersebut berasal dari Amerika, Korea Selatan, Prancis, dan investor lokal.
“Dengan begitu total investasi pengembangan The Mandalika senilai Rp 17,7 triliun setelah sebelumnya mendapatkan kontrak senilai Rp 3,2 triliun untuk pengembangan hotel,” ucapnya.
Dia berujar, kerja sama tersebut untuk satu diversifikasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu entertainment & sport district.
Diversifikasi tersebut dilakukan untuk membedakan The Mandalika dengan KEK yang lain. Adapun diversifikasi untuk KEK The Mandalika yaitu Eco Park, Marina Water Front, Mangrove Edutainment, 27-Golf Course, Entertainment & Sport District, dan Branded Theme Park.
Abdulbar mengatakan bahwa saat ini ITDC juga masih mencari investor untuk lima wilayah lainnya. “ITDC mempersiapkan infrastruktur sehingga investor tinggal masuk saja,” ujarnya. Menurutnya, untuk membangun infrastruktur, ITDC membutuhkan Rp 4,5 triliun.
Sekadar info saja, sebelumnya ITDC telah mendapatkan dana Rp 250 miliar yang merupakan dana penyertaan modal negara (PMR) dan telah direalisasikan untuk pembangunan dan penataan jalan dalam kawasan sepanjang 11 km, Masjid Nurul Bilad yang berkapasitas 4.000 orang, serta atraksi baru Kuta Beach Park, the Mandalika.
Ke depan, The Mandalika juga akan dilengkapi kawasan UMKM dengan nama Bazaar Mandalika yang memiliki 330 lot, yang direncanakan selesai dibangun pada September 2018. “Saat ini progresnya 54,31%,” ucapnya.
Oleh sebab itu, ITDC masih upayakan mencari pendanaan lainnya. “Kami harapkan dari Kementerian Keuangan mendapatkan pendanaan Rp 1,5 triliun dan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Rp 3,5 triliun. Itu baru targetnya,” tuturnya.
Saat ini, mereka juga sedang melakukan penjajakan dengan Qatar yang hendak menjadi salah satu investor untuk pengembangan The Mandalika. “Targetnya, The Mandalika bisa menarik turis 2 juta per tahun per 2019,” pungkasnya.
sumber: kontan
0 comments:
Post a Comment