Setelah aliran hawa panas dalam periode yang relatif cukup lama melanda Jakarta dan wilayah-wilayah lainnya, akhirnya musim hujan mulai datang.
Mumpung intensitasnya belum sering, Anda perlu memastikan tempat tinggal dalam kondisi prima untuk menghadapi musim hujan yang mulai datang, dan bisa terjadi setiap hari.
Kebocoran adalah salah satu masalah utama yang seringkali menyerang hunian-hunian terutama yang sudah umur konstruksinya lebih dari 20 tahun.
Selain kebocoran, masih terdapat beberapa masalah lain yang apabila tidak ditanggulangi dengan cermat bisa menyebabkan Anda dan keluarga repot.
Berikut langkah-langkah taktis memproteksi rumah selama musim hujan.
1. Tutup kebocoran dan celah tidak rapat
Hal pertama yang harus dipastikan adalah tidak ada celah untuk kebocoran di rumah. Atap merupakan bagian yang paling rentan bocor dengan genteng atau struktur yang lapuk akibat usia dan perubahan cuaca.
Biasakan selalu mengecek atap, plafon, celah-celah pintu dan jendela, serta titik-titik lain yang memungkinkan air untuk merembes masuk.
Bila ada kebocoran atau bagian yang tidak rapat, segera perbaiki sebelum musim hujan datang.
Selain membuat rumah menjadi kotor dan becek, air hujan yang masuk dan terus-menerus mengenai plafon dan tembok bisa menyebabkan pelapukan.
Langkah proteksi lainnya juga bisa dengan mengecat ulang eksterior rumah, tembok, dan plafon dengan cat pelapis antibocor yang tahan dengan segala cuaca.
Cat jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di toko bangunan atau dipesan secara online. Anda juga bisa mengecatnya sendiri tanpa perlu bantuan tukang.
2. Saluran air yang lancar dan tidak tersumbat Pastikan saluran air seperti talang air dan selokan tidak tersumbat. Cek kondisi talang air dan bersihkan dari daun-daun atau lapisan-lapisan lain yang mengendap pada pipa talang air.
Talang air yang tersumbat hanya akan menghambat aliran air hujan dari atap dan tidak bisa turun ke tanah.
Hal ini akan menyebabkan kebocoran. Terlebih jika kondisi atap dan plafon yang tidak prima akan menyebabkan kebocoran hingga masuk ke dalam rumah.
Saluran air di depan rumah pun harus dibersihkan dari berbagai sampah dan lumpur yang menghalangi jalannya air hujan.
Koordinasi dengan warga dan ketua RT atau RW untuk bekerja bakti membersihkan saluran air di depan rumah masing-masing untuk menghindari terjadinya banjir.
3. Jangan lewatkan jaringan listrik
Untuk mencegah kejadian fatal berupa korsleting listrik, pastikan segala bagian dan urusan jaringan listrik dalam kondisi yang baik.
Pastikan juga tidak ada kabel yang terkelupas, meteran yang rusak, atau stopkontak dekat meja tv atau meja lainnya yang berisiko untuk bersentuhan dengan air.
Bersatunya listrik dan air adalah sesuatu yang berbahaya karena selain bisa menyebabkan korsleting dan kebakaran, juga bisa menyebabkan Anda atau keluarga tersengat listrik dan membahayakan keselamatan.
4. Pangkas pohon atau tanaman rawan tumbang
Kalau di halaman rumah ada pohon tinggi atau tanaman lain dengan cabang ringkih dan tidak tahan diterpa hujan dan angin, segeralah pangkas.
Terlebih bila pohon menghadap ke jalan depan rumah Anda yang dilewati pejalan kaki atau kendaraan.
Daripada membahayakan orang dan pengendara lain, sebaiknya segera rapikan tanaman-tanaman di rumah.
sumber: kompas
0 comments:
Post a Comment