.

.

.
  • Latest News

    Tuesday, 25 October 2022

    Mengulik Prospek Properti di Koridor Timur Jakarta, Bakal Makin Cerah?

    Persatuan perusahaan Realestat Indonesia (REI) melihat kawasan di timur Jakarta atau koridor Jakarta-Bandung sebagai kawasan prospektif untuk dikembangkan dan mampu berkembang seperti wilayah barat Jakarta, seperti Serpong. Wakil Ketua Umum DPP REI Hari Ganie menerangkan kunci untuk pembangunan properti di suatu kawasan yaitu kolaborasi antarpengembang besar sehingga mewujudkan wilayah yang padat dan maju. "Kami [REI] melihat bahwa mengembangkan kawasan itu tidak terlepas dari kontribusi dari para pengembang besar dan premium. Dengan Jakarta sebgai Ibu Kota Negara, maka sebelah barat dan timur itu punya peluang untuk jadi kawasan industri," kata Hari dalam diskusi Synergy Ngobrol Properti di Fablab Jababeka, Cikarang, dikutip Senin (24/10/2022). Diketahui saat ini, pembangunan di koridor tersebut saat ini telah didukung oleh berbagai pengembang besar seperti Jababeka, Adhi Commuter Properti, Ciputra, Damai Putra Group, PP Properti dan sejumlah pengembang lainnya. Tak hanya itu, pelaku industri manufaktur di kawasan tersebut sudah masif seperti PT Mattel Indonesia dan Ferron Pharmeceuticals. Kehadiran pelaku bisnis tersebut menjadi penggerak ekonomi di koridor Jakarta-Bandung. "Daerah timur ini saya lihat tepat di koridor Jakarta-Bandung, kenapa? karena infrastruktur yang paling masif ada disini," ujarnya. Sebagai informasi, ada 9 jalan tol baru yang akan hadir di Jawa Barat, termasuk Tol Cisumdawu, Tol Jakarta-Cikampek hingga Tol JORR II yang dapat meningkatkan konektivitas Jakarta-Bandung. Hari optimis kawasan timur Jakarta dapat memiliki perkembangan yang pesat seperti di wilayah barat, Serpong misalnya. Namun, perlu ada kolaborasi bersama antarpengembang. Dalam hal ini, dia mengapresiasi PT Jababeka Tbk. (KIJA) yang menginisiasi pengembangan kawasan dengan menggandeng lebih dari 20 developer tanah air. "Bagaimana supaya daerah timur ini menjadi seperti barat di Serpong? Apakah mungkin? Sangat mungkin, hanya ini perlu duduk bersama antar pengembang yang ada disni," jelasnya. Menurutnya, pengembang perlu segera membahas terkait integrasi jalan, feeder-feeder ke arah kawasan, dan pola tata ruang seperti CBD, sub-CBD, dan komersial. Di samping itu, terdapat aktivitas ekonomi di kawasan industri yang memiliki hampir 22.000 manufaktur di koridor timur Jakarta ini. "Pasarnya [pengembang] ini ada segmen lokal, segmen rumah subsidi, segmen rumah menengah, segmen kelas atas, segmen ekspatriat pun ada di sini," ujarnya. Berdasarkan data Colliers Indonesia, penjualan lahan industri per kuartal III/2022 paling besar yaitu di Karawang sebanyak 7,5 hektare milik Artha Industrial Hill. Adapun, perusahaan data center masih menjadi yang paling aktif menyerap lahan di sepanjang tahun 2022. Di samping itu, Hari menilai ada kendala yang terjadi di koridor timur Jakarta yaitu keluhan dari para pengembang terkait Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang membatasi proyek pengembangan kecil hingga besar. Hari menyampaikan keluhan para pengembang secara langsung ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang turut hadir dalam diskusi tersebut. "Banyak kawasan indsutri yang sudah berizin tapi terkena LSD. Nah ini yang menjadi kendala, mohon dukungannya Pak Gubernur, saya mendukung masa depan Jabodetabekpunjur ada di koridor bekasi karawang bandung," ungkapnya. sumber: ekonomibisnis
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Mengulik Prospek Properti di Koridor Timur Jakarta, Bakal Makin Cerah? Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top