.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 4 July 2023

    Industri Properti di Satelit Jakarta Tetap Tumbuh

     


    Industri properti di daerah satelit Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) dinilai terus bertumbuh pada 2023. Tingkat kebutuhan hunian yang masih tinggi menjadi salah satu pemicu optimisme itu.


    "Tahun 2023 merupakan momentum bagi properti, menjadi tahun keemasan properti. Kami percaya, tahun politik pada 2024, siapapun yang menjadi presiden, ekonomi Indonesia membaik dan meningkat karena siapapun yang terpilih pasti mau membuktikan janji-janjinya supaya terpilih lagi. Dalam kondisi itu yang diuntungkan adalah masyarakat,” ujar Direktur Collins Boulevard, Ronald Cassidy kepada Investor Daily, di Tangerang, Banten, baru-baru ini.


    Dia menegaskan, bergairahnya permintaan properti di sekitar Jakarta terasa oleh proyek yang dikembangkannya, yakni apartemen Collins Boulevard di perbatasan Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.


    Collins Boulevard memiliki kapasitas total 1.100 unit dan semuanya sudah terjual. Bahkan, sebanyak 600 unit sudah diserahterimakan kepada pembeli.


    “Selanjutnya, kami meluncurkan 12 unit The Hyde Garden Villa di Collins Boulevard. Unit eksklusif ini langsung terhubung dengan kolam renang di lantai enam,” ujarnya.


    Dia optimistis, Hyde Garden Villa akan ludes terjual mulai Agustus 2023. The Hyde Garden Villa terletak di lantai enam menara apartemen Collins Boulevard. Produk yang dibanderol mulai Rp 2,3 miliar hingga Rp 4,5 miliar per unit itu memiliki akses langsung ke kolam renang dan memiliki balkon.


    Sementara itu, manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) menyatakan daerah satelit Jakarta bertumbuh terutama bagi daerah yang ditopang oleh akses mumpuni. Akses itu baik untuk kendaraan pribadi maupun kendaraan angkutan tranportasi publik, seperti yang dimiliki oleh BSD City. Kota mandiri tersebut memiliki beberapa akses tol, jalan penghubung provinsi, hingga akses kereta dan angkutan umum.


    “Mengantisipasi tren pasar properti pada 2023, manajemen memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial,” ujar Hermawan Wijaya, direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk dalam keterangan tertulis yang diperoleh Investor Daily, baru-baru ini.


    Emiten berkode saham BSDE itu pada 2023 berencana meluncurkan produk-produk baru dengan kisaran harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 30 miliar per unit untuk rumah tapak (segmen menengah hingga premium), produk komersial termasuk ruko, apartemen/kondominium dan kavling lahan komersial, ditambah dengan kavling tanah ventura bersama.


    Manajemen BSDE mengaku bahwa optimisme itu pun ditopang oleh pencapaian kinerja pada tiga bulan pertama 2023 yang sudah mengarah ke target.


    Dari sisi penjualan, nilai prapenjualan tiga bulan pertama sudah mencapai Rp 2,1 triliun. Pencapaian tersebut setara 24% dari target tahunan yang ditetapkan sebelumnya yakni Rp 8,8 triliun.


    Penjualan prapenjualan perumahan tercatat sebesar Rp1,5 triliun, berkontribusi sebesar 69% dari total yang dicapai, unit bisnis komersial termasuk lahan komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp 661 miliar, mewakili kontribusi sebesar 31%.


    Pada Kuartal I-2023, penjualan unit hunian mencapai Rp1,5 triliun, yang memberikan kontribusi sebesar 69% dari total yang dicapai. Sebagian besar penjualan berasal dari area pengembangan yang sudah ada seperti Tanakayu, The Zora, Nava Park, Enchante, Grand Wisata dan Kota Wisata, serta area pengembangan baru seperti Eonna dan Hiera.


    Adapun unit bisnis komersial yang mencapai Rp661 miliar atau 31% dari total penjualan, bersumber dari penjualan lahan komersial sebesar Rp200 miliar di BSD City, strata title (apartemen/kondominium) sebesar Rp102 miliar dan ruko/business loft sebesar Rp 359 miliar.


    Lebih lanjut, Hermawan menjelaskan, BSD City tercatat sebagai proyek dengan kontribusi prapenjualan terbesar dengan 36%, diikuti oleh Nava Park (27%), Grand Wisata (14%), dan Hiera BSD City (10%).


    Adapun kinerja keuangan per kuartal I - 2023 juga menampilkan kinerja yang solid. Dalam tiga bulan pertama 2023, BSDE berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 41,89% year on year (yoy) menjadi Rp 2,87 triliun dibandingkan perolehan tahun lalu sebesar Rp 2,03 triliun.


    BSDE membukukan laba kotor sebesar Rp1,85 triliun pada kuartal I-2023, tumbuh 31,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,26 triliun.


    Pencapaian ini diraih setelah BSDE berhasil mengontrol pertumbuhan beban pokok sekitar 33,64%, sehingga pertumbuhan beban lebih rendah ketimbang pertumbuhan penjualan.


    Pertumbuhan yang solid juga tercermin dari laba bersih sebesar Rp 883,98 miliar. Tumbuh 154,09% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp347,90 miliar.


    “BSD City sebagai flagship project Sinar Mas Land yang dikelola oleh BSDE. Tercatat sebagai proyek dengan angka penjualan hunian maupun komersial terbesar dibandingkan proyek lain,” kata Hermawan.


    Potensi Bogor dan Bekasi


    Potensi di sekitar Jakarta, khususnya di Bogor juga cukup potensial dan terus bertumbuh.


    Direktur Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya pernah mengatakan, konsumen membutuhkan hunian yang layak dan berkualitas.


    “Kami main ke segmen menengah bawah melalui proyek Kota Podomoro Tenjo, walau harga Rp 200 jutaan, tapi kualitas bangunan dan fasilitasnya adalah menengah ke atas,” ujar dia di Jakarta, belum lama ini.


    Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2020 hingga kini, jelas dia, penjualan Kota Podomoro Tenjo direspons pasar cukup baik. “Kami launching Kota Podomoro Tenjo saat puncak pandemi, yaitu 17 Agustus 2020, hingga kini kami sudah jual lebih dari 5.000 unit. Ini segmen untuk menengah bawah,” ujar Agung.


    Hal senada dilontarkan oleh Lydia Tjio, direktur PT Summarecon Agung Tbk. Emiten berkode saham SMRA ini memiliki proyek kota mandiri (township) di Bogor, Bekasi, dan Tangerang.


    Dia mengatakan, permintaan terhadap properti hunian di tiap township masih cukup tinggi. Semua kawasan punya kontribusi terhadap Summarecon, produk yang dijual tergantung pasar lokal masing-masing.


    “Permintaan hunian masih banyak peminatnya, cluster yang banyak diminati adalah di rentang harga Rp 1,5-2,7 miliar per unit. Segmen ini berkontribusi di atas 50% terhadap total pendapatan Summarecon. Dua tahun terakhir, permintaan hunian terbanyak ada di segmen harga di sekitar itu,” ujar Lydia Tjio.


    Terkait potensi di Bogor, Manajemen PT Perdana Gapuraprima Tbk (Gapuraprima) mengaku bahwa pasar perumahan sudah kembali pulih sehingga emiten properti itu menggulirkan dua proyek baru pada 2023.


    “Tahun 2023, kami memiliki dua proyek baru yaitu The Botanica di Bogor dan Cengkareng, Jakarta,” ujar Arvin F Iskandar, direktur utama Gapuraprima dalam paparan publik di Jakarta, baru-baru ini.


    Selain itu, jelas dia, developer yang memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun itu menyiapkan cluster anyar di Bukit Cimanggu City, Bogor, yakni Sierra.


    Kedua proyek baru itu akan dimulai tahun ini. Jenis properti yang dihadirkan mencakup rumah tapak dan rumah kantor (rukan).


    “The Botanica dan cluster Sierra dimulai 2023, begitu juga dengan proyek kami di Cengkareng. Proyek di Cengkareng akan kami bangun perumahan dan rumah kantor. Lokasinya sangat strategis,” ujar Rudy Kurniawan, direktur Gapuraprima.


    sumber:  investor

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Industri Properti di Satelit Jakarta Tetap Tumbuh Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top