Pemulihan pasar properti di Indonesia menunjukkan performa yang kian positif. Salah satunya ditandai dengan minat konsumen pada properti kelas menengah ke atas seharga Rp1 miliar yang mendominasi pencarian properti hingga 55 persen pada kuartal II/2022.
Selain itu, Indeks Harga Properti Nasional merangkak naik hingga 3,2 persen di periode yang sama. Tren kenaikan indeks harga tersebut ditopang tumbuhnya harga rumah tapak sebesar 3,9 persen, sedangkan harga apartemen justru stagnan cenderung turun tipis.
Country Manager web Rumah Marine Novita menerangkan sejumlah faktor yang mendorong tingginya minat beli konsumen properti dengan harga di atas Rp1 miliar, salah satunya yaitu skema subsidi yang ditawarkan pemerintah.
"Untuk mereka yang mencari rumah di kisaran harga termurah ada skema subsidi dari pemerintah di mana batas atas harga ditetapkan kisaran Rp160 juta dengan berbagai keringanan yang sangat menarik," katanya kepada Bisnis, Jumat (23/9/2022).
Di sisi lain, berdasarkan Property Market Research Q3 2022 yang dirilis Rumah.com, harga rumah kurang dari Rp300 juta terus mengalami penurunan. Alhasil, presentasi pencarian di situs jual beli rumah tersebut hanya 13 persen.
"Wajar jika pencari rumah mengerucut ke sana dibanding rumah dengan kisaran harga Rp200-300 jutaan. Seperti yang bisa kita lihat pada grafik, di mana pencarian rumah untuk rentang harga di bawah 300 juta terus menurun setiap kuartal," jelasnya.
Selain skema subsidi, faktor yang ikut mendorong minat beli rumah Rp1 miliar yaitu pemilihan lokasi strategis, akses yang lebih terkoneksi dan fasilitas mumpuni yang mumpuni. Keuntungan tersebut bisa didapatkan dengan properti di harga Rp1 miliar.
"Dari kedua faktor ini, kami menyimpulkan perlunya pemerintah memperhatikan kelas menengah yang kebutuhannya juga perlu untuk dipenuhi sambil memperhatikan aspek fasilitas, akses, dan bangunan yang lebih sesuai untuk kelas menengah tersebut," tandasnya.
Lebih lanjut, Marine memaparkan indeks pasar properti di kuartal kedua telah menunjukkan outlook normal secara nasional, baik dari sisi harga, suplai, dan permintaan. Sebelumnya, indeks properti di kuartal I/2022 sempat tertahan akibat pelaksanaan protokol pandemi.
Sumber: Bisnis
Friday, 23 September 2022
- Blogger Comments
- Facebook Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment