Sektor properti merupakan salah satu penopang kuat perekonomian di Indonesia.
Terbukti, bahwa properti merupakan lokomotif dari 174 industri yang ada.
Begitu juga dengan pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia pasca pandemi, membuat industri properti di sector pariwisata menjadi primadona bagi para investor.
Bahkan di Bali, seakan tidak pernah lepas dari incaran para investor properti.
Terlebih saat ini pariwisata yang bukan hanya pulih, tapi melebihi dari apa yang diharapkan.
Okupansi hotel, tempat wisata, restoran, selalu ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya.
Kebangkitan ini merupakan efek dari pariwisata yang sangat berkembang pesat pasca pandemi, tentunya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis properti.
Selain itu, suksesnya event G20 membuat makin banyak wisatawan datang dari seluruh dunia menikmati keindahan Pulau Dewata.
Dengan padatnya daerah wisatawan seperti Legian, Seminyak, hingga Canggu, membuat wilayah pariwisata Bali makin meluas kearah Tanah Lot.
Kini, muncul pantai-pantai dan destinasi yang ramai diperbincangkan di media sosial seperti Pantai Nyanyi, Pantai Cinta dan Pantai Kedungu yang lokasinya berada didaerah sekitar Tanah Lot.
Dimana daerah ini merupakan perkembangan daerah pariwisata Bali.
Tak heran, jika harga properti didaerah ini mengalami kenaikan harga properti yang naik terbilang cukup drastis.
Apalagi pemerintah baru saja mengeluarkan Second Home Visa, bagi orang luar negeri yang ingin menikmati Bali dengan waktu yang lebih panjang.
Saat ini dengan adanya Second Home Visa, orang luar negeri dapat tinggal di Indonesia hingga 10 tahun.
Hal ini membuat Bali semakin menjadi incaran para investor properti yang ingin mendapatkan keuntungan dari Properti yang ada di Bali, baik investor besar maupun investor retail.
Ditambah dengan fenomena beberapa negara seperti Russia, dimana banyak wisatawan dan pebisnis Rusia masuk ke Bali.
Menjamurnya investor dalam dan luar negeri ini, membuat permintaan properti di Bali semakin tinggi. Hal ini dirasakan juga oleh salah satu pengembang properti didaerah Tanah Lot yaitu Shanata Land.
Dimana ditahun 2022, Shanata membuka project dengan konsep penjualan Kavling Siap bangun di daerah Tanah Lot, habis diborong investor hanya dalam waktu 3 bulan.
Bahkan saat ini Shanata Land mengembangkan project Villa, serta Kavling Siap Bangun dengan view sawah di daerah Tanah Lot.
"Area pengembangan Pariwisata semakin cepat merambat, apalagi harga tanah di Canggu, Pererenan, sudah masuk kedalam fase harga yang tinggi. Banyak investor saat ini mencari daerah sekitar yang masih fresh disekitar sini. Ditambah pembangunan Beach Club baru, serta café & Lounge dan toko-toko retail baru disekitar Tanah Lot, membuat daerah ini kebanjiran permintaan," Ucap Deo Pangestu, selaku Project Director dari Shanata Land pada Rabu 28 Desember 2022.
Dirinya mengaku untuk di Tanah Lot sudah banyak pengembang besar yang membangun dengan konsep kawasan resort di Tanah Lot, serta menjamurnya investor retail yang membangun Villa.
Terlebih dengan wacana pemerintah membangun Tol dari Negara langsung ke kawasan pariwisata ini.
"Pengembangan properti ini juga untuk meningkatkan pariwisata di Bali," imbuhnya.
sumber: tribunnews
0 comments:
Post a Comment