Tips beli rumah KPR atau Kredit Pemilikan Rumah tentu penting diketahui jika kamu ingin mencoba skema ini.
KPR sendiri telah menjadi semacam solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian, khususnya di tengah tren harga rumah yang terus melambung.
Seperti diketahui, kamu tidak perlu menyiapkan uang senilai ratusan hingga miliaran rupiah untuk mengambil kepemilikan rumah.
Cukup menyediakan sejumlah dana untuk uang muka, kemudian mengatur pengeluaran pada setiap bulannya guna membayar cicilan.
Hal itu pun membuat KPR masih memiliki banyak peminat. Nah, jika kamu ingin tahu caranya maka simak yuk ulasannya berikut ini.
Apa Itu Kredit Pemilikan Rumah?
Perlu diketahui lagi, Kredit Pemilikan Rumah atau KPR merupakan fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada seseorang yang ingin membeli rumah dengan cara mencicil.
Karena KPR adalah pinjaman dari bank, proses pembayaran cicilannya pun disertai dengan suku bunga.
Nah, sebagian dari kamu barangkali sudah mengenal tentang suku bunga flat dan bunga efektif dalam pinjaman bank.
Bunga flat biasa digunakan untuk kredit konsumer berjangka pendek, misalnya kartu kredit, kredit multiguna, atau kredit tanpa agunan (KTA).
Bunga efektif adalah kombinasi dari bunga floating (mengambang) dan flat, yang lazim dipakai untuk membayar KPR, termasuk KPR Subsidi.
Akan tetapi, alih-alih bunga efektif, kamu mungkin lebih familiar dengan suku bunga fixed (tetap) dan floating dalam pembayaran angsuran rumah dengan skema KPR.
Bagaimanapun, keduanya punya keunggulan masing-masing yang bisa dipertimbangkan.
Tips Beli Rumah KPR
Persiapkan investasi dana untuk DP rumah
Sebagai langkah awal tips beli rumah KPR, penting untuk pasangan muda terlebih dahulu berkomitmen membuat program membeli rumah ini, mulailah membuka rekening khusus untuk program membeli rumah.
Jangan campurkan rekening ini dengan rekening untuk sehari-hari. Jumlah setoran awal pun tidak usah terlalu banyak, sebaiknya sesuaikan dengan kemampuan rumah tangga pasangan.
Jika target pembelian rumah dalam satu hingga tiga tahun ke depan maka simpanlah dana tabungan pembelian rumah di instrumen investasi rendah untuk meminimalisir risiko.
Hindari penempatan dana di instrumen tinggi imbal hasil karena risikonya pun juga tinggi karena jangka waktu menabung cenderung pendek.
Risiko pasar yang terjadi dalam waktu dekat tentu bisa saja mempengaruhi imbal hasil investasi.
Pahami terlebih dahulu kondisi finansial
Sebelum melakukan pengajuan KPR, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan pihak bank.
Hitunglah dengan seksama berapa besaran DP dan cicilan per bulan yang harus kamu bayar.
Jika di atas 50 persen maka tandanya nilai utang telah melebihi nilai aset. Hal ini jelas menunjukkan ketidaksehatan finansial.
Perbaikilah terlebih dulu rasio ini sebelum untuk Kamu pasangan muda sebelum mengajukan KPR.
Jika rasio utang adalah di bawah 50 persen maka kemungkinan bank akan menerimanya.
Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui pengajuan KPR dengan nominal cicilan 50 persen dari penghasilan bulanan.
Akan tetapi, cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35 persen dari penghasilan.
Pertimbangkan besaran DP
Saat ini, Bank Indonesia (BI) sudah memberikan kewenangan kepada pihak bank dalam ketentuan besar uang muka/down payment (DP).
Kalau memiliki dana lebih maka memaksimalkan uang muka dapat memperkecil jumlah angsuran setiap bulannya.
Lalu, jangan lupakan soal panjang tenor atau jangka waktu pelunasan kredit karena ini juga akan mempengaruhi jumlah angsuran.
Hindari jebakan bunga rendah
Pahami terlebih dahulu bunga KPR. Terdapat dua jenis suku bunga KPR yakni tetap atau fix dan mengambang atau floating.
Perbedaan antara keduanya, yaitu bunga fix merupakan suku bunga yang nilainya dipatok tetap pada tingkat tertentu selama berjalannya masa kredit.
Sedangkan bunga floating adalah bunga yang kemungkinan akan semakin meningkat atau berubah-ubah sesuai aturan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Maka dari itu, diperlukannya kehati-hatian dengan maraknya penawaran KPR murah berbunga rendah.
Selain itu, ada penawaran KPR dengan bunga fix rendah tapi dalam jangka waktu pendek.
Hal ini tidak menjadi jaminan nantinya cicilan KPR akan lebih murah karena, misalnya, ketika cicilan dua tahun pertama dengan bunga fix, pada tahun ketiga diharuskan untuk membayar cicilan dengan bunga floating sehingga bunga KPR rendah di awal bukanlah solusi.
Cara yang jauh lebih baik dan menguntungkan, yakni pilihlah produk KPR yang memberikan suku bunga rendah dengan masa hitungan bunga fix yang panjang.
Ajukan KPR bersubsidi
Jika tidak memungkinkan untuk mengumpulkan uang muka untuk membeli rumah melalui KPR karena penghasilan yang rendah atau di bawah 4 juta rupiah maka bisa juga mengajukan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah Subsidi.
Fasilitas ini memang sengaja diadakan oleh pemerintah guna membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR untuk mendapatkan rumah.
Jika kamu sudah menetapkan rumah yang akan dibeli maka sekarang waktunya mempersiapkan dokumen-dokumen yang kamu perlukan sebagai syarat pengajuan KPR.
Segeralah masukkan permohonan pengajuan KPR ke beberapa bank sekaligus sehingga memungkinkan peluang pengajuan KPR-mu di setujui oleh bank makin besar.
Pilihlah bank yang memberi KPR dengan plafon tertinggi, bunga terendah, dan masa kredit terlama.
Hal tersebut bertujuan untuk memperingan kamu untuk membayar cicilan jika nanti anda sudah membelinya.
sumber: duniafintech
0 comments:
Post a Comment