.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 23 May 2023

    Marketing Sales Emiten Properti Turun di Kuartal I, Bagaimana Prospeknya?

     


    Sejumlah emiten pengembang properti raksasa seperti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) kompak membukukan penurunan marketing sales pada kuartal I-2023. Bagaimana prospeknya?  


    Kuartal I-2023, Agung Podomoro Land membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp 813,2 miliar. Sementara penjualan pemasaran (marketing sales) di luar PPN sebesar Rp 242 miliar. Sedangkan berdasarkan catatan, pada kuartal I-2022, APLN mampu mencetak marketing sales yang fantastis atau di atas Rp 900 miliar.


    Emiten selanjutnya, Summarecon Agung juga mengalami hal yang sama dengan membukukan penurunan marketing sales Rp 655 miliar atau tertekan 54,38% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun. Dengan rincian segmen rumah menyumbang Rp 443 miliar atau kontribusi setara dengan 68% dan disusul oleh segmen belanja Rp 130 miliar, apartemen Rp 51 miliar, lahan Rp 18 miliar serta perkantoran dan lain-lain sebesar Rp 13 miliar.


    Selanjutnya, pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas yaitu Puradelta Lestari pada kuartal I-2023 meraih prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 598 miliar juga menurun dari raihan marketing sales diperiode yang sama pada tahun lalu Rp 615 miliar.  Secara rinci, pra penjualan itu berasal dari penjualan lahan industri data center yang menjadi  penyumbang terbesar dari capaian tersebut.


    Menurut Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafi'i mengatakan penurunan kinerja ini terjadi akibat sudah tidak adanya insentif ppn, kemudian suku bunga yang sudah naik lebih tinggi juga turut melemahkan daya beli masyarakat. “Dengan begitu, untuk segmen properti sendiri secara marketing sales diperkirakan tahun 2023 akan cenderung flat dibanding tahun lalu,” terangnya kepada Investor Daily, Senin (22/5/23).


    Jono menambahkan, ke depan, selain potensi pelemahan daya beli masyarakat, para pengembang properti juga akan dihadapkan pada peningkatan cost bahan baku yang meningkat akibat inflasi. Selain itu, biaya operasional juga diperkirakan akan meningkat salah satunya yakni biaya marketing untuk mendorong penjualan properti.


    “Untuk emiten properti tersebut, rekomendasi target harga untuk saham SMRA pada level Rp 635-645 dapat menjadi area beli dengan target terdekat di Rp 700. Kemudian DMAS pada level Rp 167-169 dapat menjadi area beli dengan target terdekat di Rp 177. APLN pada level Rp 138-140 dapat menjadi area beli dengan target terdekat di Rp 150,” kata dia.


    Secara terpisah, Associate Director of Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyampaikan pembengkakan biaya, keterlambatan pembayaran, perizinan serta penjualan masih merupakan sedikit dari banyaknya kendala saat ini. Pertumbuhan sektor properti dapat terjaga, asalkan perekonomian yang tetap stabil didukung oleh kuatnya daya beli.


    Berdasarkan data, Bank Indonesia menyebutkan penyaluran kredit 2023 tercatat tumbuh 10,2% year on year (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 11% yoy. Untuk sektor property sendiri tumbuh 7,4% pada Januari 2023 kemarin, dan untuk kredit real estate juga tumbuh 16,6%. Kredit KPR / KPA tumbuh 7,7%, setelah sebelumnya tumbuh 7,8%. Hal ini tentu mengindikasikan bahwa kredit masih tetap tumbuh, meskipun pertumbuhan kredit baru sedikit melambat.


    Secara jangka panjang, Nico merekomendasikan para investor untuk koleksi saham dari SMRA dengan target harga Rp 800, DMAS pada level Rp 200. Secara teknikal Analisa, SMRA sedang bergerak mengalami penurunan, meskipun volume tetap terjaga. SMRA secara jangka pendek dengan rentang Rp 640 – 655. DMAS secara jangka pendek dengan rentang Rp 165 – 170.


    sumber: investor


    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Marketing Sales Emiten Properti Turun di Kuartal I, Bagaimana Prospeknya? Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top