Di tengah maraknya tren investasi properti, Astra Property mencatatkan kebanyakan konsumennya adalah end users. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Marketing Officer PT Astra Land Indonesia Irma G. Tjandra kepada Warta Ekonomi saat media gathering Astra Property di Jakarta, Kamis (23/6).
"70% konsumen kami adalah end users. Jadi, kawasannya langsung hidup," ujar Irma.
Guna menarik minat konsumen, Astra Property terus berusaha beradaptasi dengan tren yang berlangsung. Ia mencontohkan, setelah dunia terdampak oleh pandemi, konsumen gemar mencari rumah yang memisahkan ruang tamu dengan ruang keluarga.
"Selain itu, kawasan hunian kami juga didesain dengan mengadopsi tren pandemi. Misalnya, setelah turun mobil dari mobil itu akan ada tempat cuci tangan sebeum masuk ke rumah," jelas dia.
Irma mengungkapkan konsumen juga kerap memperhatikan ketersediaan lahan terbuka hijau pada suatu kawasan properti. Oleh karena itu, Asya Residence didominasi oleh ruang hijau dengan persentase sekitar 45%.
Asya Residence juga menghadirkan konsep dan desain arsitektur yang berbeda pada tiap klasternya. Hal ini bertujuan untuk memberikan ragam pilihan yang dapat memenuhi selera konsumen yang berbeda.
Di sisi lain, Astra Property juga memperhatikan kelengkapan fasilitas dan fleksibilitas akses. Pasalnya, menurut Irma, kedua aspek tersebut menjadi poin penting dalam pertimbangan konsumen.
"Terutama akses, ini penting. Karena sekarang jalan tol saja bisa macet. Jadi, konsumen mencari kawasan yang memiliki banyak pilihan akses sehingga ada alternatif," ungkapnya.
"Kami itu fokus pada tiga prinsip, yaitu kepuasan konsumen, komitmen, dan kualitas. Jadi, saat membangun suatu proyek, kami memikirkan konsumen kami sebagai bentuk komitmen kami dan juga memperhatikan kualitas dari properti kami," tutur Irma.
sumber: Warta Ekonomi
0 comments:
Post a Comment