Demi membuat tempat tinggal terasa lebih nyaman dan indah, tak jarang penghuni rumah melakukan renovasi.
Akan tetapi, pekerjaan renovasi rumah tidak boleh dilakukan secara asal. Pasalnya, bukan hanya akan tidak efisien, juga berpotensi membahayakan penghuni dan bangunan sekitar.
Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan, renovasi rumah sama dengan merubah tatanan struktur.
"Karena itu, pasti memengaruhi kekuatan bangunan itu sendiri maupun lingkungan sekitar," kata Bambang kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Lanjut Bambang, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan renovasi rumah.
Pertama dan yang utama adalah melakukan pengecekan struktur bangunan rumah, khususnya fondasi yang digunakan.
"Sering orang mengabaikan kekuatan fondasi saat merenovasi, terlebih waktu menambah lantai," Bambang kembali menjelaskan.
Kedua adalah terkait kondisi bangunan di sekitar, terlebih jika kondisi rumah menempel dengan bangunan lain.
Apabila renovasi rumah tidak diperhitungkan dengan baik, dikhawatirkan bisa membuat bangunan sekitar bermasalah, retak, hingga ambruk.
Hal ketiga adalah soal faktor perizinan renovasi rumah. Ini menjadi penting karena tidak sedikit masyarakat yang belum paham.
"Setiap perubahan atau penambahan bangunan harus dilaporkan ke Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Sudin Citata) dan diurus perizinannya," pungkas Bambang.
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment