.

.

.
  • Latest News

    Tuesday 22 August 2023

    Indikator Pasar Properti Masih Kondusif

     


    Pasar properti di Indonesia masih potensial. Sejumlah indikator memerlihatkan pasar masih cukup kondusif.


    Marine Novita, country manager Rumah.com, mengatakan, dukungan pemerintah selama ini membuat dunia usaha real estat dan properti bisa terus bertumbuh. Hal ini sejalan dengan data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023.


    "Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Report Q2 2023, indeks harga properti terus mengalami kenaikan yaitu sebesar 2,4% secara kuartalan dan 6% secara tahunan sehingga menjadi indikasi pasar properti masih kondusif. Meskipun demikian indeks suplai turun sebesar 4,1% secara kuartalan dan indeks permintaan turun sebesar 6,1% secara kuartalan," papar Marine dalam riset Rumah.com Indonesia Property Market Report Q3 2023, Senin (21/8/2023).


    Dia menerangkan, kondisi pasar properti pada kuartal kedua 2023 yang menunjukkan penurunan pada indeks suplai dan permintaan secara kuartalan merupakan kondisi yang tipikal terjadi setiap kuartal genap. Hal ini dikarenakan adanya Hari Raya Idul Fitri pada awal kuartal, tahun ajaran baru, dan Idul Adha pada akhir kuartal. “Sehingga secara umum, konsumen lebih berfokus pada pengeluaran konsumtif daripada kebutuhan primer,” tutur Marine.


    Dia mengatakan, turunnya indeks suplai dan permintaan pada kuartal kedua tahun ini terjadi baik pada sektor rumah tapak maupun apartemen. Di sisi suplai, penurunan pada sektor rumah tapak maupun apartemen hampir sama besar.


    “Sementara itu, di sisi permintaan, terjadi penurunan permintaan terhadap rumah tapak sebesar 6,5% secara kuartalan sementara pada apartemen turun sebesar 2,4% secara kuartalan,” kata dia.


    Marine menjelaskan bahwa distribusi permintaan terhadap hunian masih didominasi oleh rumah tapak, yakni sebesar 91% dari total permintaan pada kuartal kedua 2023. Data pencarian properti di Rumah.com menunjukkan bahwa pencarian properti didominasi oleh pencarian dengan harga di atas Rp 1 miliar. Hal ini juga bisa menjadi indikasi positif terhadap daya beli masyarakat.


    Dari sisi penjual, jelas dia, stabilitas harga properti dapat dilihat dari kenaikan indeks harga properti yang konstan secara kuartalan. Lalu, dari sisi konsumen, hal ini dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang tetap stabil.


    “Berdasarkan data Rumah.com, kami yakin bahwa tren indeks pasar properti akan kembali positif pada kuartal depan, di mana tidak terdapat event musiman pada kuartal tersebut," jelas Marine.


    Dia menegaskan, pasar properti nasional terlihat stabil pada kuartal kedua tahun ini. Turunnya indeks suplai dan permintaan pada Rumah.com Indonesia Property Market Index diyakini lebih karena siklus musiman. Hari Raya Idul Fitri di awal kuartal serta Hari Raya Idul Adha dan tahun ajaran baru pada akhir kuartal diperkirakan menjadi penyebab turunnya minat masyarakat terhadap properti.


    “Hal ini pun diantisipasi oleh penjual atau penyedia properti dengan menahan peluncuran suplai baru," jelas dia.


    Rumah Tipe Kecil

    Sementara itu, kenaikan harga rumah tipe kecil mendongkrak Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama 2022.


    “Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan masih melanjutkan tren peningkatan pada triwulan II-2023,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, baru-baru ini.


    Dia menerangkan, hal tersebut tecermin dari kenaikan IHPR triwulan II/2023 sebesar 1,92% (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,79% (year on year/yoy).


    Peningkatan IHPR tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga rumah tipe kecil sebesar 2,22% (yoy), lebih tinggi dari kenaikan pada triwulan I 2023 yang sebesar 1,77% (yoy).


    Sementara itu, harga rumah tipe menengah mengalami peningkatan sebesar 2,72% (yoy), sedikit lebih rendah dari 2,76% (yoy) pada triwulan I/2023. Lebih lanjut, peningkatan juga terpantau pada harga rumah tipe besar dengan kenaikan sebesar 1,49% (yoy).


    Secara spasial, perkembangan indeks harga rumah yang meningkat pada triwulan II/2023 terutama terjadi di Kota Batam, Jabodebek-Banten, dan Denpasar.


    Secara triwulanan, IHPR pada triwulan II/2023 juga terindikasi sedikit meningkat dengan kenaikan sebesar 0,48% (quarter to quarter/qtq), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (0,42%, qtq).


    Kenaikan harga properti residensial secara triwulanan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga rumah tipe kecil (0,75%, qtq) dan besar (0,41%, qtq).


    Sementara itu, harga rumah tipe menengah tercatat meningkat 0,49% (qtq), lebih rendah dibandingkan peningkatan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,66% (qtq).


    Secara spasial, peningkatan IHPR Primer secara triwulanan terutama terjadi di Batam (2,88%, qtq), Jabodebek-Banten (0,74%, qtq), dan Denpasar (0,07%, qtq).


    Berlanjutnya tren peningkatan harga properti residensial tersebut terjadi di tengah melemahnya tekanan inflasi IHK kelompok bahan bangunan. Hal tersebut tecermin dari inflasi tahunan untuk IHK subkelompok pemeliharaan, perbaikan, dan keamanan tempat tinggal/perumahan pada Juni 2023 sebesar 2,29% (yoy), lebih rendah dari 3,21% (yoy) pada triwulan I-2023.


    sumber: investordotid

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Indikator Pasar Properti Masih Kondusif Rating: 5 Reviewed By: Simpro Realty
    Scroll to Top